Dikutipdari buku Peribahasa Indonesia, Majas Plus Pantun Puisi dan Kata Baku Bahasa Indonesia (2019) karya Nur Indah Sholikhati, menjelaskan bahwa majas hiperbola adalah gaya bahasa yang mengandung suatu pernyataan dengan melebih-lebihkan suatu hal yang ditandai dengan pernyataan berlebihan dan melampaui kenyataan yang ada.. Hal in sejalan dengan pendapat dari Buku Pintar Majas, Pantun dan Kontributor Yuda Prinada, 2 Nov 2022 22:45 WIB. Jenis-jenis majas yang sering digunakan dalam puisi, di antaranya metafora, personifikasi, simile, dan metonimia. tirto.id - Majas merupakan ungkapan bahasa yang dituliskan dengan maksud menimbulkan efek keindahan. Selain itu, majas ini juga punya peran menimbulkan efek pencitraan ContohMajas Hiperbola dan Penjelasannya. Majas Hiperbola dapat memberikan penekanan yang luar biasa terhadap sesuatu yang disampaikan lewat gaya bahasanya yang sangat berlebihan. Dampaknya, majas ini dapat memberikan kesan jenaka atau dramatis tergantung dari cara penggunaannya. Misalnya, jika kita menggunakannya dengan diksi yang dramatis 4 Berikut ini kalimat yang mengandung pujian yang tepat adalah A. Kamu hanya beruntung, prestasi hanya biasa saja. B. Kamu layak mendapat juara berkat kerja kerasmu. C. Kamu tidak sportif, pantas saja lawanmu kalah. D. Sebenarnya prestasimu bagus, kamu hanya butuh bekerja lebih keras lagi. 5. Perhatikan kutipan teks tanggapan berikut! Majas asosiasi dapat didefinisikan sebagai gaya bahasa yang membentuk hubungan suatu hal dengan hal lain yang berbeda namun dianggap sama. Dengan kata lain, asosiasi memperlihatkan hal yang berlainan, namun sengaja ditetapkan sebagai sesuatu yang serupa. Kiftiawati Sulistyo dan Endry Sulistyo dalam Buku Pintar Peribahasa Indonesia (2007:362), menuliskan, majas asosiasi adalah gaya Sementaramenurut Buku Pintar Majas, Pantun dan Puisi oleh Ulin Nuha Masruchin, sinestesia adalah gaya bahasa yang menghubungkan satu indra dengan indra lain. Sebagai contoh: 1. Rian tersenyum kecut ketika mendengar dirinya tidak lulus ujian. (kecut = asam untuk indra pengecap) 2. Obrolan dosenku tidak terlalu pedas di telingaku. .

contoh cerpen yang mengandung majas peribahasa dan ungkapan